Journalight

UI Journalism Studies

General News

Ragam Kebudayaan Sumatra Menyambut Ramadan

Berbagai tradisi Indonesia dalam menyambut bulan Ramadhan. (Sumber gambar: Kominfo)

Merencanakan buka puasa bersama, membeli baju baru, hingga mendekatkan diri kepada Tuhan adalah budaya masyarakat sebelum bulan Ramadan datang. Namun, tahukah kamu bahwa ada banyak tradisi lainnya di Indonesia yang dilaksanakan untuk menyambut bulan suci para muslim? Berikut adalah beberapa budaya unik di Sumatra jelang dan saat Ramadan.

Meugang dari Nanggroe Aceh Darussalam

Suasana di pasar saat berlangsungnya tradisi meugang (Sumber foto: Kompasiana)

Sebagai salah satu daerah yang memiliki mayoritas penduduk Muslim, Aceh memiliki berbagai tradisi keagamaan yang masih dilestarikan hingga saat ini. Salah satu tradisi itu adalah meugang, yaitu tradisi menyembelih dan membagikan daging hewan kurban.

Budaya ini dilaksanakan tiga kali setahun, yaitu dua hari sebelum masuknya bulan Ramadan, dua hari menjelang hari raya Idul Fitri, dan dua hari menjelang hari raya Idul Adha.

Meugang adalah tradisi yang muncul bersamaan dengan penyebaran agama Islam sekitar abad ke-14 Masehi, ketika Kerajaan Aceh berada pada masa keemasan yang dipimpin Sultan Iskandar Muda.

Kata ‘gang’ dalam bahasa Aceh berarti ‘pasar’, yang artinya pembagian daging sapi yang sudah disembelih akan dibagikan di pasar. Menurut Jurnalisme Warga Kutaraja, “Makmu that gang nyan” atau makmeugang yang artinya makmur sekali pasar itu, adalah pernyataan yang biasa diungkapkan ketika kondisi pasar saat tradisi berlangsung sedang ramai-ramainya.

Tradisi meugang jelang Ramadhan di Aceh (Sumber: Kompas TV Aceh)

Pacu Jalur dari Riau

Pacu Jalur merupakan lomba mendayung perahu dari Kuantan Singingi, Riau. Dari situs Kemenparekraf, kompetisi ini dilakukan dengan perahu dari gelondongan kayu utuh. Kata “jalur” dalam Pacu Jalur berarti perahu dalam bahasa Riau. Jalur yang pada abad ke-17 hanya menjadi alat transportasi, berkembang menjadi bentuk seni dengan hiasan ukiran dan warna yang cerah.

Tren baru dalam Festival Pacu Jalur: Anak kecil sebagai Tukang Tari berjoget di atas perahu (Sumber foto: Wonderful Images)

Tradisi ini sangat populer hingga Festival Pacu Jalur diadakan setiap tahunnya untuk menyambut bulan Ramadan. Festival ini juga menjadi pusat pariwisata dari Kabupaten Kuantan Singingi. Tahun lalu, 1,3 juta wisatawan berkunjung ke Riau untuk mendatangi festival ini. 

Peserta Pacu Jalur memiliki peran tersendiri yang dirancang untuk menggerakkan perahu. Salah satunya adalah Tukang Tari yang hampir selalu merupakan seorang anak kecil yang lincah. Tuka Tari ini biasa berdiri di ujung depan perahu dan menari saat perahu yang dinaikinya unggul dari yang lain.

Antusiasme turis dan warga Riau serta kebahagiaan dan semangat para peserta menunjukkan bagaimana Pacu Jalur menjadi kebudayaan menyambut Ramadan yang penting dan menyenangkan bagi warga Riau.

Momen Festival Pacu Jalur 2023 hari pertama di Tepian Narosa (Sumber: Koleksi Pacu Jalur, YouTube)

Malamang dari Sumatra Barat


Warga memasak lamang(lemang) dalam acara “Malamang Sakampuang” di Kelurahan Aie Pacah, Sumatera Barat,(Sumber foto: Kompas)

Tradisi malamangadalah budaya turun temurun bagi masyarakat Minangkabau. Tradisi tersebut menjadi salah satu cara masyarakat Minang untuk menyambut bulan Ramadan lewat jalur kuliner.

Menurut Aprisia dalam jurnal “Tradisi malamang dalam Prosesi Acara Maulid Nabi Saw di Pariaman”, kata malamang berasal dari bahasa Minang, yaitu ‘ma’ yang berarti melakukan sesuatu dan ‘lamang’ berarti makanan yang berbahan dasar beras ketan. Jadi, malamang merupakan kegiatan memasak lamang (menggunakan bambu dan daun pisang) yang dilakukan secara gotong royong.

Malamang, tradisi khas warga Minang sambut Ramadhan (Sumber: Fakta+62)

Malamang dapat membangun rasa kebersamaan dan kerja sama antar masyarakat karena melibatkan banyak orang dalam pembuatannya. Menurut Padangkita.com, tradisi malamangdilakukan untuk memperingati hari-hari besar Islam, yang biasanya dilakukan sehari sebelum hari peringatan tersebut.

Ramadan adalah momen kebersamaan yang disambut dengan suka cita. Masyarakat Indonesia merayakannya dengan kreatifitas dan semangat perayaan hingga terciptalah beragam kebudayaan khas Ramadan yang menarik.


Tim Penyusun:

  • Ilma Rayhana
  • Rafi Abid Wibisono
  • Vanya Annisa Shizuka
  • Yoga Al Kemal

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *