Journalight

UI Journalism Studies

Data Journalism

Apa yang Terjadi di Jakarta Akibat Polusi Udara?

Kualitas udara Jakarta yang buruk menjadi sebuah permasalahan yang serius. Udara sejatinya memiliki peran yang krusial dalam kehidupan manusia. Melansir Kementerian Kesehatan Indonesia, rata-rata manusia dewasa menghirup udara sebesar 7–8 liter per menitnya. Artinya, udara bersih merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Namun, kenyataannya semakin hari kualitas udara, khususnya Jakarta justru semakin memburuk.  

Memburuknya kualitas udara di Jakarta seringkali menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan, terutama masalah pernapasan. Data kementrian kesehatan menunjukkan kasus infeksi saluran pernapasan atau ISPA nonpneumonia di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) bahkan mencapai 90.546 kasus pada 29 Agustus sampai 6 September 2023. 

Anton Wonodwihartanto, pengemudi ojek online yang berusia 41 tahun ini mungkin salah satu dari puluhan ribu orang yang mengalami masalah pernapasan akibat kualitas udara yang buruk. Anton yang lebih dari setengah harinya bekerja di jalanan kerap merasakan sesak.

“Pernah, ketika saya lagi di belakang kendaraan yang polusinya sangat mengganggu. Itu berpengaruh pada pernapasan ketika mengendarai kendaraan,” terangnya. 

Sama seperti Anton, Rizah Aulifia, Communication Assistant World Resource Institute (WRI) Indonesia juga merasakan sendiri dampak dari buruknya kualitas udara Jakarta. Perempuan yang akrab disapa Ica ini, telah merasakan sendiri pahitnya akibat dari polusi udara Jakarta. Ica terpaksa harus melakukan operasi kecil lantaran debu yang membuat matanya meradang. 

“Akhirnya pas dicoba dikonsultasikan ke dokter mungkin ini matanya sensitif, nggak kuat kena debu. Dari situ aku merasa terjustifikasi kalau itu adalah masalah polusi,” terang Ica. 

Menariknya, pengalaman personal tersebut menyadarkan Ica bahwa polusi udara tidak lagi dapat dianggap sebagai masalah personal. Baginya, polusi udara adalah masalah yang lebih kompleks dari itu. 

“Jadi memang polusi udara itu tidak bisa dilihat sebagai polusi udara sendiri, tetapi dia akan selalu berkaitan dengan aspek lainnya. Khususnya kalau bahas kota dia akan berkaitan dengan transportasi, PLTU, dan banyak hal lainnya,” tegas Ica.  

Kendati demikian, permasalahan kompleks tersebut malah ditangani asal-asalan oleh pemerintah. Solusi ini acap kali membuat banyak orang geram

“Waktu itu sih sampe aku kesel tentang penyiraman air. Aku sebel aja kayak apa gitu korelasinya. Air itu ternyata malah memperburuk polusinya,” ungkap Ica.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *